Rabu, 27 Agustus 2008

ALLAH SWT MENGETAHUI BAHWA KITA SIBUK

ALLAH SWT MENGETAHUI BAHWA KITA SIBUK

Ada banyak cara yang bisa kita jadikan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mulai dari shalat, zakat, infaq, puasa, haji, tilawah Qur'an, zikrullah dan lain-lain.
Meskipun begitu, kita masih sering merasakan kekeringan rohani. Ini karena kita sangat jarang mengalirinya dengan siraman-siraman rohani ataupun bersua sarana-sarana tersebut, atau dalam istilah tekniknya, kita jarang men-charge aki dan baterai ruhani yang kita miliki dengan sarana-sarana islamiyah tadi.
Alasan yang kita kemukakan selalu sama dan klasik, yaitu : sibuk dan repot. Hal ini terjadi karena kita susah mengatur dan mendapatkan waktu senggang untuk menyiram dan mengisi rohani.
Terkadang, kita sering berkumpul dengan sesama kader, kita ingat bahwa ruhani kita sedang sangat kekeringan. Namun begitu keluar dari majelis ikhwah, kita kembali lagi menjadi manusia-manusia yang sibuk.
Namun, perlu diingat bahwa dengan adanya kesibukkan, tidak berarti kita dapat meninggalkan langkah-langlah untuk melakukan siraman dan charge ruhani kita. Mari kita renungkan bersama firman Allah SWT dalam Q.S. Al Muzzamil ayat 20 yang artinya :
"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya kamu sendiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-sekali tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang lain yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Muzzammil : 20)
Ayat ini menjelaskan bahwa :
1. Allah SWT mengetahui bahwa kemampuan kita dalam ber-qiyaumullail berbeda-beda. Ada
yang hampir mampu mencapai dua pertiga malam, ada yang mampu setengah malam, ada
yang sepertiga malam.
2. Allah SWT-lah yang membuat ukuran-ukuran siang dan malam.
3. Allah SWT mengetahui bahwa kita ini lemah dan tidak akan mampu memenuhi kewajiban itu
(waktu itu qiyaumullail setengah malam adalah kewajiban kaum Muslimin sebelum
datangnya perintah sholat 5 waktu)
4. Allah SWT mengetahui bahwa diantara kita ada yang sakit, ada yang sibuk mencari ma'isyah,
ada yang sibuk berperang fi sabililllah.

Mesikpun mengetahui kesibukkan kita, Dia memerintahkan kepada kita untuk :
1. Membaca Al Qur'an (bahkan diulang dua kali) sesuai dengan kemudahan kita.
2. Menegakkan shalat.
3. Membayar zakat.
4. Memberikan pinjaman yang baik kepada Allah SWT. (sedekah dan semacamnya)
5. Banyak beristighfar.
Artinya, betapapun kesibukkan melanda kita, kita tidak boleh melupakan tugas menyirami ruhani kita dan charge ruhani kita.

Diantaranya adalah :
1. Kita harus men-split waktu-waktu yang kita miliki agar menjadi berbagi macam saat,
sehingga di hadapan kita akan muncul sederet waktu yang bisa kita daya gunakan.

Pada suatu hari, seorang sahabat yang bernama Hanzalah bertemu Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Begitu bertemu, Hanzalah berkata,"Nafaqa Hanzalah" (Hanzalah menjadi munafik). Mendengar pernyatan seperti itu Abu Bakar kaget, lalu berkata,"Menapa?". Hanzalah berkata,"Kalau kita berada di majelis Nabi SAW. Seakan kita melihat dengan kepala kita sendiri suasana surga dan neraka, akan tetapi begitu bertemu dengan anak-anak, kita lupa semua yang kita rasakan tadi". Singkat cerita, keduanya mendatangi Nabi SAW. Setelah keduanya menceritakan apa yang dirasakannya, Nabi SAW menjawab,
"...Akan tetapi, wahai Hanzalah, sa-'ah wa sa-'ah." Maksudnya, "Bagilah (splitlah) waktumu agar ada saat untuk ini dan ada saat untuk itu." (HR Muslim)

2. Kita harus pandai memanfaatkan serpihan-serpihan waktu yang kita miliki dan
mendayagunakannya untuk penyiraman dan charge ruhani kita.

Semoga Allah SWT memberikan taufik, bimbingan dan kekuatan kepada kita untuk isiqamah di atas jalan agama-Nya. Amin!!

Note :
qiyaumullail = sholat malam (tahajud)
ma'isyah = penghasilan
fi sabililllah = Di jalan Allah